Lokasi: Jl. ZA. Pagar Alam No.64, Gedong Meneng, Kec. Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Lampung.
Maps: Cek Lokasi
Museum Lampung yang berdiri di lahan seluas 17.010 m2 ini terletak di Jalan H. Zainal Arifin Alam No. 64 Kelurahan Gulung Meneng, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung Provinsi lampung. Masyarakat Lampung pada dasarnya terbagi dua golongan yaitu masyarakat Sebatin dan Masyarakat Pepadun. Museum Lampung ini memiliki koleksi kurang lebih 4735 yang terbagi atas beberpa jenis peninggalan. Peninggalan tersebut berupa biologi, nuris matik, etnografis, seni rupa dan lain sebagainya. Setiap koleksi yang ada di dalam museum ini dideskripsikan pada papan informasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Benda-benda koleksi di Museum Lampung ini juga berasal dari hibah seseorang untuk disimpan di museum.
Photos By (wilda shifa fauahziy)
Begitu anda memasuki halaman museum maka kita akan disuguhi dengan pemandangan beberapa koleksi yang ada di halaman. Benda pertama yang sangat jelas terlihat adalah sebuah meriam kuno peninggalan zaman penjajahan. Selain itu juga terdapat beberapa rumah panggung yang terbuat dari kayu. Rumah panggung tersebut sudah berumur ratusan tahun dan masih kokoh beridir. Rumah ini dahulu adalah sebuah rumah yang dibawa dari desa Kenali Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat. Di taman bagian kiri dapat kita lihat perlengkapan kapal berupa jangkar yang cukup besar, pelampung daan juga bola besi.
Bola besi tersebut biasa digunakan di daerah-daerah tujuan transmigrasi untuk membuka lahan transmigrasi. Begitu anda memasuki museum, kita akan langsung menemukan meja resepsionis untuk pembelian tiket masuk. Bangunan Museum Lampung ini berupa gedung berlantai dua. Koleksi pada gedung lantai satu lebih banyak didominasi oleh koleksi-koleksi zaman prasejarah. Selain itu juga menggambarkan zaman Hindu Budha dan zaman ketika Islam masuk ke Lampung Kolonial atau masa penjajahan hingga kemerdekaan.
Photos By Google Maps (Dara Helmasena)
Bentuk benda-benda peninggalan tersebut seperti batu, prasasti, arca, persenjataan, mata uang hingga peralatan rumah tangga. Sedangkan benda-benda peninggalan zaman kedatangan Islam berupa teko alpka, talam dan prasasti. Ada juga Al-Qur’an yang ditulis dengan tangan di atas kertas deluang.Selain itu ada pula keramik bertuliskan huruf Arab, dan stempel marga Sabu hingga 15 halaman naskah di atas kulit kayu yang ditulis menggunakan bahasa Lampung, Banten dan Arab.
Photos By Google Maps (slamet sudarwanto)
Di ruang lain terdapat benda peninggalan Raden Inten II dan juga beberapa prasasti. Dari sekian banyak prasasti di lantai bawah ini, Prasasti Dadak memiliki bentuk yang unik. Bentuk batunya memanjang dengan terdapat ukiran, tajam dan sangat indah. Prasasti Dadak ditulis dengan huruf Jawa kuno yang ditemukan di Dusun Dadak, Desa Tebing pada tahun 1994. Selain itu museum ini menyimpan beberapa senjata tradisional seperti tombak, tameng, keris dan pedang. Selain koleksi prasasti di museum ini juga menyimpan peralatan seperti tempat air dan tungku perapian yang terbuat dari tembikar.
Kita lanjutkan, di lantai dua kita akan melihat sebuah perahu lesung dengan panjang 8 meter. Perahu lesung ini ditemukan di Desa Terbanggi Besar Lampung Tengah nini diperkirakan berusia 120 tahun. Selain itu di ruangan ini terdapat Perahu Kajang dengan panajang ektar 4 meter. Benda lain di lantai dua ini berupa benda tradisional seperti untuk acara upacara kehamilan, kelahiran, pernikahan dan kematian.
Photos By Google Maps (ganah ganah)
Nah, bagi anda yang kebetulan sedang berada di Lampung dan dekat dengan lokasi museum, ada baiknya untuk mampir untuk menjelajah. Jam buka museum yaitu dari pukul 08.00-14.00 dimulai hari Senin hingga Jumat.